OKESINERGI.COM-Apel Hari Santri dilaksanakan di Lapangan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin, Nagari Pungguang Kasiak, Lubuk Alung. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan santri serta puluhan guru dan pengasuh pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmat, TK Sulaiman selaku Ketua Yayasan, menegaskan pentingnya peran santri sebagai penjaga kebhinekaan dan moral bangsa di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Dalam amanatnya, Rahmat, Tk Sulaiman mengingatkan bahwa Hari Santri bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali jati diri santri sebagai generasi penerus yang tangguh, cerdas, dan berakhlak.
Lebih lanjut, Buya Rahmat menyampaikan bahwa penetapan Hari Santri bukanlah semata-mata tentang gelar atau siapa yang paling berjasa, melainkan berbicara tentang proses perjuangan dan kontribusi para santri dalam sejarah bangsa. “Mengapa tidak dinamakan Hari Buya atau Hari lainnya? Karena yang ingin kita angkat adalah proses, semangat, dan peran santri dalam membela dan membangun negeri,” ujarnya.
Dalam penutup sambutannya, Rahmat, Tk. Sulaiman mengajak para santri untuk meneladani perjuangan para ulama terdahulu yang bukan sekedar berjuang dengan ilmu, tetapi juga dengan ketulusan dan keikhlasan hati. Ia menegaskan bahwa santri masa kini harus mampu menjadi contoh dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi, mempererat ukhuwah islamiyah, serta menjaga keutuhan dan persatuan bangsa di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
“Santri harus menjadi teladan dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur. Kita harus membuktikan bahwa pesantren bukanlah tempat yang tertinggal, melainkan pusat peradaban yang memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Ia pun menutup dengan pesan inspiratif: “Jadikan nilai-nilai kesantrian sebagai kekuatan untuk membangun bangsa. Santri harus menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan berdikari di era digital.”
*Kontribusi Tata Handika*
