Peristiwa penganiayaan yang dialami kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Sahabat Rida, di Tangerang menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan Gerakan Pemuda Ansor dan Banser di seluruh Indonesia. Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sumatera Barat (Sumbar) pun menyampaikan respon tegas sekaligus seruan untuk mengedepankan keadilan atas insiden tersebut.
Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat, Chaydirul Yahya, mengecam keras aksi penganiayaan tersebut. Ia menegaskan, tindak kekerasan yang menimpa satu kader Banser sama artinya dengan melukai seluruh kader GP Ansor di Indonesia. Rida mengalami luka serius di hampir seluruh tubuhnya setelah menjadi korban persekusi usai menghadiri sebuah pengajian. Saat ini, ia tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang. Rekaman video pengeroyokan yang beredar luas di media sosial memicu gelombang simpati masyarakat sekaligus kritik terhadap dugaan lambannya penanganan hukum atas kasus tersebut.
Yahya, yang akrab disapa Gus Kai, menilai aksi kekerasan tersebut sebagai tindakan brutal yang tidak dapat ditoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum. Karena itu, setiap ancaman terhadap keselamatan warga terlebih kader Banser yang selama ini mengabdi menjaga NKRI merupakan bentuk penghinaan terhadap hukum dan demokrasi.
Lebih lanjut, Yahya menegaskan bahwa kasus ini menyangkut prinsip supremasi hukum dan keadilan bagi masyarakat. Ia mendesak aparat kepolisian agar menindak para pelaku secara profesional dan transparan, sehingga keadilan bagi korban maupun masyarakat benar-benar terwujud.
“Penanganan kasus ini menjadi ujian nyata bagi aparat penegak hukum dalam memastikan keadilan sekaligus perlindungan bagi seluruh warga negara,” pungkasnya.
*kontribusi Tata Handika*